Rabu, 28 Desember 2011

Agar Menjadi Qori yang Sukses

Subhanallah rasanya kalau kita mendengar alunan suara merdu guru kita Ust. H. Hendra Safari dalam melantunkan Al-Qur'an, di lingkungan kita saat ini memang beliau adalah The Best Qori' (menurut saya ya....). Dahulu memang ada yang sepadan dengan beliau yakni Ust. DR. Muhajjirin yang sudah pulang kampung ke Palembang atau Ust. Iman Rikmawan Spd. I yang sudah pindah ke Batam.

Nah, ternyata untuk menjadi qori yang baik seperti halnya Ustadz kita ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebagaimana disampaikan oleh Syekh Hajjaj Al-Hindawi yang saya dapatkan dari situs www.indokings.blogspot.com
:


  1. Memiliki niat yang ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT semata. Karena niat akan menentukan hasil.
  2. Memiliki kemampuan di bidang ilmu Tajwid.
  3. Memilki waktu khusus untuk berguru, Musyafahah/Talaqqi kepada guru Al-Qur’an yang Ahli.
  4. Selalu “Nderes” ngaji. Atau sering membaca Al-Qur’an secara rutin (istiqomah)
  5. Senantiasa berlatih/melatih kembali Maqro’/segala sesuatau yang telah disampaikan oleh Guru secara istiqomah pula. Hal ini juga sebagai media melatih kualitas vokal.
  6. Memiliki kemampuan bersuara dari nada rendah hingga nada tinggi secara teratur, bahkan sampai kepada nada yang paling tinggi (jawabul jawab)
  7. Mengerti dan memahami makna ayat yang dibaca, sehingga tepat dalam Waqaf dan Ibtida’nya, serta panjang dan pendeknya bacaan.
  8. Memiliki dan menguasai Ilmu Nagham, baik secara teori maupun praktek
  9. Memiliki mental yang kuat, berani tampil di depan masyarakat luas. Sifat- sifat pemalu, demam panggung, nervous, ndre-deg, wa ‘ala alihi wa sohbih harus dihilangkan. Karena akan sangat mempengaruhi bacaan.
  10. Memiliki ketahanan nafas yang terkendali. Karena sangat dilarang keras jika suka curi-curi nafas saat membaca Al-Qur’an.
  11. Memiliki kesehatan Jasmani dan Rohani.
  12. Mengamalkan Akhlaqul Qur’an.


Ngaji Kitab Kifayatul Akhyar


Pengajian kita malam Senin yang lalu di Majelis Ta'lim Al-Istiqomah adalah pengajian yang ke-28 kita laksanakan sejak bulan Syawwal tahun lalu. Kita cukup bahagia dengan pengajian tersebut, sebab kalau mau jujur sebenarnya pengajian tersebut cukup berat untuk ukuran lingkungan kita. Syukurlah teman-teman jamaah dari Majelis Ta'lim Ash-Shiroth, Majelis Hadroh Nurul Ishlah, Remaja Masjid Nurul Huda Prisma, dan Majelis Ta'lim dan Sholawat Al-Himmah senantiasa rajin dan semangat untuk menghadirinya.

Sejak awal ta'lim yang kita selenggarakan mengkaji kita Kifayatul Akhyar, kitab fiqih mazhab Imam Syafi'i yang dikarang oleh Syekh Taqiyuddin Abu Bakar Muhammad bin Husaini Al Hishni Assyafii, wafat tahun 829 Hijriah.

Kifayatul Akhyar atau nama panjangnya Kifayatul Akhyar fi Hilli Ghaayatul ikhtishor merupakan salah satu kitabnya yang amat Populer dikarangan Pesantren-pesantren Tradisional.

Kitab ini memang cukup baik metode pensyarahannya, karena banyak mengutip dalil-dalil fiqh dari hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Kitab Kiyafatul Akhyar merupakan syarah (penjelasan) dari kitab Ghoyatul Ikhtishor yang dikarang oleh Asy Syaikh Al Imam Abu Thoyyib atau terkenal dengan nama Abu Syuja' Shihabul Millah waddin (yang menjadi obornya agama) yaitu Ahmad ibnul Husain bin Ahmad Al Ashfihaaniy.

Jadi mari kita istiqomah mengkaji kitab ini 2 minggu sekali setiap malam Senin ba'da Isya...